Pengertian, Klasifikasi dan Pemanfaatan Rumput Laut

Pengertian, Klasifikasi dan Pemanfaatan Rumput Laut

Diposting pada

Pengertian, klasifikasi dan pemanfaatan rumput laut – Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan agar-agar bukan? Agar-agar adalah salah satu produk yang berasal dari rumput laut. Indonesia sendiri adalah salah satu negara penghasil rumput laut terbesar karena termasuk dalam negara maritim. Dengan garis pantai yang begitu panjang, Indonesia menjadi tempat yang sangat cocok untuk membudidayakan rumput laut.

Di biologi, ilmu yang khusus mempelajari rumput laut adalah fikologi. Secara garis besar, rumput laut adalah salah satu anggota dari alga yang termasuk dalam golongan tumbuhan karena memiliki klorofil untuk berfotosintesis. Secara umum, rumput laut dikelompokkan ke dalam makroalga (alga yang berukuran besar) atau disebut juga dengan Thallophyta. Thallophyta sendiri berarti tumbuhan yang bagian tubuhnya terdiri atas talus dan organ seperti akar, batang, daun tidak bisa dibedakan. Talus sendiri adalah organ vegetatif dari rumput laut yang tersusun atas banyak sel dan memiliki bentuk yang beragam. Walaupun tidak memiliki akar, rumput laut memiliki organ yang mirip akar yaitu holdfast. Fungsi holdfast disini adalah membantu rumput laut untuk menempel pada substrat dan membantu penyerapan nutrisi.

PENGERTIAN, KLASIFIKASI DAN PEMANFAATAN RUMPUT LAUT

Rumput laut tidak memiliki seludang pembuluh seperti xilem dan floem namun memiliki klorofil untuk fotosintesis. Rumput laun juga memiliki warna yang beragam sesuai pigmen yang dikandungnya. Nah, pigmen inilah yang dijadikan acuan dalam pengelompokkan rumput laut. Berdasarkan jenis pigmen, rumput laut dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu Rhodophyta (alga merah), Chlorophyta (alga hijau) dan Phaeophyta (alga coklat).

#RHODOPHYTA

Pengertian, Klasifikasi dan Pemanfaatan Rumput Laut

Rhodophyta adalah kelompok rumput laut yang memiliki total 6000 spesies di bumi. Ciri utama dari rumput jenis ini adalah warnanya yang merah, keunguan atau lembayung. Warna yang dihasilkan berasal dari pigmen yang terkandung yaitu klorofil a, beta karoten dan fikobilin. Fikobilin sendiri terdiri dari fikoeritrin dan fikosianin. Ciri-ciri lain dari rumput laut merah adalah talus yang berbentuk silinder, tipe percabangan talus tricotomus, memiliki nodul dan struktur mirip duri dan substansi talus kartilagenous atau gelatinous.

Baca juga : Macam-macam zat pengatur tumbuhan

#CHLOROPHYTA

jenis, Pengertian, Klasifikasi dan Pemanfaatan Rumput Laut

Seperti namanya, Chlorophyta adalah rumput laut yang berwarna hijau. Chlorophyta sendiri diambil dari kata klorofil yang umumnya berwarna hijau. Rumput laut jenis ini berjumlah sekitar 1000 spesies. Warna hijau yang dihasilkan berasal dari pigmen klorofil. Pigmen lain yang terkandung dalam chlorophyta antara lain klorofil a, klorofil b, beta karoten, xantofil dan lutein. Ciri-ciri lain dari Chlorophyta adalah hidupnya bergerombol, banyak dijumpai melekat pada substrat terumbu karang pada kedalaman 1-200 meter dibawah permukaan laut.

#PHAEOPHYTA

macam-macam jenis Pengertian, Klasifikasi dan Pemanfaatan Rumput Laut

Phaeophyta adalah rumput laut yang memiliki warna kecoklatan dan jumlah spesiesnya mencapai 2000 jenis. Pigmen yang terkandung dalam Phaeophyta antara lain klorofil a dan c, beta karoten, violasantin dan fukosantin. Warnanya yang coklat juga tidak pudar ketika rumput laut jenis ini sudah mati atau kering (kecuali pada Sargassum yang bisa berubah warna menjadi hijau kebiruan ketika kering). Bentuk talus dari rumput laut coklat sangat beragam dengan ukuran yang beragam pula. Ada yang berbentuk memanjang, bulat bahkan berbentung batangan yang cukup keras. Rumput laut ini juga banyak ditemukan melekat pada substrat terumbu karang. Karena memiliki kandungan alginat yang tinggi, Phaeophyta banyak dibudidayakan oleh petani rumput laut dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Baca juga : Pengertian kultur in vitro tumbuhan

Beberapa spesies rumput laut memiliki beberapa kandungan yang banyak dimanfaatkan baik di bidang industri pangan maupun bidang lain. Pemanfaatan tersebut tergantung dari hasil ekstraksi yang dihasilkan oleh jenis rumput laut tertentu seperti kandungan agar, karaginan dan algin. Seperti yang kita tahu bahwa kandungan agar pada rumput laut banyak digunakan di industri pangan. Selain itu, agar juga banyak dipakai sebagai bahan bau pembuatan produk yang berguna di bidang biologi untuk kepentingan penelitian. Sedangkan kandungan karaginan biasanya dipakai sebagai bahan pengental, stabilitator, pengemulsi pada pembuatan cat, kosmetik dan lain sebagainya. Sedangkan algin biasanya dimanfaatkan di industi makanan seperti campuran pada mentega, es krim, makanan kaleng dan lain-lain. Selain di bidang industri makanan, algin juga biasa dimanfaatkan dalam bidang industri tekstil.

Itulah tadi pengertian, klasifikasi dan pemanfaatan rumput laut. Dengan membaca pengertian, klasifikasi dan pemanfaatan rumput laut, diharapkan kamu bisa memahami sekilas mengenai rumput laut dan memahami potensi rumput laut yang bisa diaplikasikan di Indonesia. Semoga bermanfaat.